Rabu, 21 September 2016

Ya Rabb.. Bila Pelangi Tak Layak Aku Miliki, Maka Ijinkan Kilaunya Saja Yang Bersamaku Kelak

Kamu bukan satu-satunya alasanku untuk terus memperbaiki diri. Walau sejujurnya, namamulah yang selalu aku ulang-ulang dalam do'a. Namamu yang selalu aku minta untuk melengkapi diem yang aku miliki. Namamu yang aku harapkan tertulis dalam surat undangan pernikah yang kelak aku buat. Dan kamu orang yang bisa membuatku tertunduk malu. Tapi dihadapan Allah, Aku terang-terangan memintamu.
 
Aku cemburu pada semua teman-temanmu yang bisa berbincang bebas denganmu. Sedangkan aku hanya bisa menyapamu dalam do'a, tanpa pernah tau kau membalas sapaanku atau tidak.
Kau adalah alasan untuk terus memperbaiki diri, menjadi sosok yang pantas untuk bisa mendampingimu kelak. Sosok seorang istri dan ibu bagi kehidupan keluarga kita.
Aku yang hanya bisa melihatmu dari jauh, dari sudut yang mungkin kau sendiri tidak bisa melihatnya. Aku yang berusaha mendekatkan diri untukmu dalam doa, dan berusaha memantaskan diri untukku. hanya bisa iklas akan semua kehendak sang kuasa. Akan kah kita Ia satukan, atau hanya sebagai jalan menuju kebaikan.
 
Tidak akan pernah menyesal aku mengenalmu, dengan segala semangat untuk menuju jalan yang lebih baik. Terimakasi telah hadir dalam kehidupanku, terimakasih telah membukakan jalan hidayah untuk ku, semoga aku bisa terus menikmati kebersamaan dengan Rabb ku. Setidaknya kamu dan aku pernah bersama dalam do’a .